Monday, July 18, 2016

Inilah Beberapa Prinsip Yang Dimiliki Orang Batak

Prinsip yang dimiliki orang Batak - Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tadisional yakni: tradisi Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.

Berikut beberapa prinsip yang dimiliki orang batak :

1.  Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng diperantauan.

Kambing disini hanyalah sebuah kiasan. Kambing bisa diartikan hewan yang tidak suka melawan, tidak suka membuat keributan. Sama halnya dengan Anak Medan, di tanah kelahirannya dia akan biasa-biasa saja. Tidak akan membuat keonaran, akan menjaga kampungnya. Tapi bila di tempat perantauan Kambing ini akan berubah menjadi Banteng. Banteng adalah hewan besar yang beringas bila ada yang mengganggunya. 
Kambing disini hanyalah sebuah kiasan. Kambing bisa diartikan hewan yang tidak suka melawan, tidak suka membuat keributan
gambar : bola.liputan6.com
Apapun masalahnya, si Banteng akan tetap menyeruduk. Oleh karena itu jangan coba-coba menggangunya. Demikian halnya dengan Anak Medan, bila hidup di perantauan, maka dia akan berusaha bekerja keras untuk hidup sukses. Dan jangan memancing hal-hal yang negatif kepadanya, bisa-bisa Anda akan diseruduk.


2.  Tidak akan pulang kampung sebelum sukses. 

Prinsip ini dianut oleh perantau Batak. Pulang kampung sebelum sukses hanya ada ketika acara penikahan keluarga dan ada keluarga yang meninggal, selebihnya tidak ada alasan untuk pulang kampung sebelum bisa membawa mobil mewah kembali kekampung, atau mendirikan rumah besar dikampung.

Makanya, ditanah perantauan seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan banyak kita temukan orang Batak yang berwirausaha dengan tujuan “sukses dulu baru pulang kampung”.


3. Tidak akan menikah sebelum hidup mapan.

Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini. Walaupun begitu, semua orang sepertinya mengamini prinsip ini karena coba anda bayangkan, anda menikah tetapi belum punya pekerjaan, mau makan apa nanti anda?
Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini.
gambar : kapanlagi.com
(ada yang tau itu vokalis group band apa? hayoo) Selain itu, tuntutan hidup mapan agaknya berkolerasi positif dengan biaya pernikahan karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan orang Batak itu tidak sedikit, jauh lebih banyak dari pernikaha suku lain pada umumnya. 


4. Dalihan Natolu.

Ini adalah prinsip yang terbilang sakral bagi suku Batak karena disetiap adat dan acara Batak pasti kata-kata ini selalu diucapkan. Dalihan Natolu artinya tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang Batak, yaitu Somba Marhula-hula (Hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (harus bisa mengayomi wanita), Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).

Tanpa Dalihan natolu, hidup orang Batak tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. Dalihan natolu juga sebagai fundamentalisme kehidupan yang sebenarnya selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh Pancasila sebagai dasar Negara kita.


5. Harta boleh miskin, tetapi adat tetap kaya

Jika seseorang dikategorikan sebagai orang miskin dalam hal ekonomi, belum tentu dia memiliki status yang sama dalam hal adat. Seringkali terjadi seorang raja di adat adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi, dan orang yang mampu secara ekonomi harus menghormati raja adat tersebut dengan mengesampingkan status ekonomi.


6.Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon ( Kesuksesan, Kehormatan, Kekayaan).

Ini adalah ukuran keberhasilan dalam suku batak. Menjadi berhasil itu harus sukses, kaya, dan dihormati. Sukses yang dimaksud bisa berupa sukses dalam bidang pendidikan, usaha, berkarir dan lain-lain. Kehormatan dalam suku Batak digambarkan dalam pergaulan sehari-hari, dimana ketika bergaul selalu santun, memiliki jabatan sosial yang tinggi dalam pergaulan maupun dalam adat.

Untuk kekayaan, sebenarnya kekayaan dalam suku Batak itu relatif, tergantung cara kita membandingkan dan memaknainya. Orang Batak kaya jika semakin banyak memberi kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang akan membalaskan pemberian itu kepadanya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi hidup orang Batak itu penuh dengan pemberian dan penerimaan berkat.


7. Apapun kerjakan, asal halal!

Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Berhubungan dengan prinsip ketujuh, lebih baik mandi keringat halal daripada pengangguran sebab pengangguran adalah sebuah hal yang tabu dimuka orang Batak apalagi menjadi pengemis atau pengamen. Hehehehe Benar Mayoritas Supir Angkot di Jakarta itu Orang Batak Mulai dari Supir Metro Mini,Kopaja,dan Angkot-angkot kecil
Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain
gambar : infospesial.net

8. Anakkonhido Hamoraon diau (Anakku adalah kekayaanku).

Memiliki anak adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai bagi suku batak. Anak itu akan bernilai lebih jika anaknya itu adalah laki-laki apalagi jika itu adalah anak sulung, ini ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki.

Bagi keluarga Batak yang tidak memiliki anak laki-laki, misalnya jika anak ke 1 sampai ke 5 masih perempuan, orang tuanya akan tetap berusaha mendambakan anak laki-laki sehingga keturunannya bahkan menjadi 7 orang bahkan 9 orang. 


9. Musik adalah obat stres.

Jika orang Batak sudah capek, stress pikiran bukannya istirahat malah mengambil gitar dan menyanyikan lagu. ya memang tidak hanya orang batak saja melainkan siapa saja biasanya kalau sedang setres main musik, Sejelek apapun suaranya, tetap itu adalah yang terbaik baginya untuk menenangkan dirinya dan pikirannya. Dan benar saja, sehabis menyanyikan beberapa lagi, pikirannya akan kembali normal dan wajahnya seperti bersinar kembali.
Jika orang Batak sudah capek, stress pikiran bukannya istirahat malah mengambil gitar dan menyanyikan lagu.
gambar : musik.kapanlagi.com

10. Hancur demi kawan.

Bila Anda melihat Orang Batak di lingkungan Anda, lihatlah betapa akur dan akrabnya mereka. Meski berbeda suku dan agama, bila tahu sama-sama berasal / lahir / merantau dari Sumut atau Medan, maka akan terlihat keakraban yang sangat kental. Saling tolong menolong satu sama lain, dan saling membantu bila ada saudara yang kesusahan.

Itulah prinsip yang dimiliki orang Batak. Prinsip inilah yang menyebabkan perbedaan yang patut dicontoh karena hal-hal diatas mencontohkan hal-hal yang postitif bagi semua manusia.




Referensi :
http://hipwee.com/
http://.kaskus.co.id/

Author: