Rencana Bahasa Indonesia Yang Akan Menjadi Bahasa Internasional - Berita terbaru mengenai bahasa Indonesia yang rencananya akan menjadi salah
satu bahasa internasional. Kita pasti sepakat bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sangat luas di
belahan dunia. Karakter masyarakat, budaya, bermacam suku, termasuk semaraknya
bahasa daerah menjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat diminati untuk
dikunjungi dan dipelajari. Keunikan Indonesia adalah mempunyai bahasa kesatuan.
Bahasa yang disepakati dari banyaknya bahasa-bahasa daerah dan inilah yang
membuat banyak negara di dunia tertarik kepada Indonesia.
Tambahan lagi, saat ini, diperkirakan jumlah negara yang telah mengajarkan
bahasa Indonesia sekitar 45 negara, seperti Kanada, Amerika, Belanda, Vietnam,
termasuk Australia dan masih banyak lagi negara lain. Australia salah satu
negara barat yang aktif mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di
sekolah-sekolah mulai tingkat SD sampai tingkat SMA.
Di sekolah setingkat SD atau primary school di Australia, telah mengajarkan
bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di sekolahnya. Umumnya bahasa
Indonesia mulai diajarkan satu kali seminggu per kelas, mulai kelas 3 SD hingga
kelas 6. Bahkan, ada beberapa yang sudah mengenalkan bahasa Indonesia sejak TK
(preschool).
Dalam prosesnya, pengajaran bahasa Indonesia di Australia, khususnya di
Canberra sudah sangat menggembirakan karena banyaknya minat warga yang ingin
mengenal Indonesia dari segi kultur melalui bahasa Indonesia. Hanya saja,
ketersediaan guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah belum memadai karena
banyaknya permintaan sekolah dasar yang tidak bisa dipenuhi untuk penyediaan
guru bahasa Indonesia. Kesulitan penyediaan guru bahasa Indonesia juga
dipengaruhi oleh peraturan pemerintah setempat yang menetapkan bahwa untuk
menjadi guru utama, termasuk guru bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria
tertentu, seperti harus lulus uji sertifikasi layak mengajar dan syarat-syarat
lainnya.
Sisi baik dan sangat positif untuk diterapkan di pengajaran bahasa Indonesia
adalah metode yang kaya dan variatif sehingga membuat siswa tertarik dan
menyukai pelajaran bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Metode dan materi bahasa
disediakan secara online dan bisa diakses oleh siapa pun.
Mengutip perbincangan dengan guru utama bahasa Indonesia di Queanbeyan High
School, Doug Luke, dia mengatakan bahwa proses pembelajaran bahasa bahasa di
sini harus fun dengan metode yang kreatif dan tidak berat. Saya sangat setuju
dengan pendapat tersebut karena hal ini akan meningkatkan minat belajar bahasa
untuk orang asing. Pengajaran di tingkat dasar memang harus fun and enjoy namun
tetap memiliki esensi keilmuan agar tingkat selanjutnya siswa akan tertarik
untuk lebih mendalami bahasa Indonesia. Dan ini bukan hanya untuk pembelajaran
bahasa Indonesia tapi juga untuk bahasa-bahasa dalam mata pelajaran bahasa
lainnya.
Di kelas bahasa Indonesia di Chapman Primary School, anak-anak sangat antusias
dalam mengikuti pelajaran. Chapman Primary School adalah sekolah tingkat dasar
yang berada di Canberra, Australia Capital Territory (ACT). Sebagai contoh,
mengajaran bahasa Indonesia di kelas year 4 dan 5 (setingkat kelas 4 dan 5 SD).
Hal yang menarik adalah metode penyampaian materi tentang membuat kalimat
sederhana bertema Posisi. Misalnya penggunaan kata di samping, di atas,
di bawah, di depan, di belakang. Setelah membuat kalimat, saatnya untuk
pencapaian pengalaman belajar, dimana siswa akan bermain untuk menerapkan apa
yang mereka tulis. Semua siswa berdiri dan dibagi dalam beberapa kelompok, dan
pada saat diucapkan kalimat posisi, misalnya ‘di atas meja’ maka mereka adu
cepat dengan kelompok lain untuk meletakkan sesuatu – benda apapun – ke atas
meja. Kelompok yang paling lambat akan didiskualifikasi atau dikeluarkan dari
permainan.
Pengajaran dengan metode serupa juga dilakukan di Melrose High School. Sekolah
yang berada di wilayah Canberra, ACT ini memiliki fokus yang kuat pada bahasa.
Empat bahasa yang ditawarkan adalah China (Mandarin), Jerman, Indonesia, dan
Jepang. Keempat program bahasa tersebut mengembangkan pengalaman belajar bagi
siswa yang memungkinkan mereka untuk mempersiapkan ke jenjang sekolah lebih
lanjut, untuk pelatihan dalam pekerjaan atau untuk situasi kehidupan lainnya.
Di keterampilan menulis, siswa diberikan latihan menulis bilangan, seperti
“empat dikali lima sama dengan ...” (titik-titik diisi jumlah atau hasil dengan
bahasa Indonesia), jadi sama dengan ‘dua puluh’ bukan dengan angka 20. Untuk
keterampilan mendengarkan, siswa diberikan kertas bersketsa gambar abstrak yang
ditandai dengan titik- titik dan di atasnya sudah terdapat angka. Di antara
titik-titik tersebut akan ditarik garis pada saat disebutkan nama angka dalam
bahasa Indonesia sehingga akan terbentuk sebuah gambar kucing setelah semua
titik tersebut dihubungkan. Ini sebuah metode yang menarik.
Dan yang tidak kalah menariknya adalah berdirinya sebuah institusi bahasa oleh
perorangan. Institusi ini sungguh luar biasa menurut saya. Namanya adalah AILSA
(Australian Indonesian - Language Schools Association) adalah sukarelawan,
asosiasi nirlaba yang didirikan di ACT oleh seorang Australian bernama Kenneth
Griffiths. Beliau sangat menyukai Indonesia sehingga mendirikan institusi
bilingual dengan biaya sendiri.
Program guru bantu bahasa Indonesia memang sangat diperlukan, baik dalam
keterlibatan sebagai penutur asli (native speaker) maupun aktif membantu dalam
mengenalkan kultur dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Keterlibatan guru bantu
sebagai native speaker adalah memperbaiki kekeliruan atau kekurangtepatan dalam
pengucapan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam pengenalan kultur dan gaya hidup
masyarakat Indonesia, guru bantu sangat diperlukan sebagai informan budaya
Indonesia dan membantu dalam pengenalan budaya langsung, seperti menunjukkan
sedikit gerakan tari tradisional atau memakai pakaian khas Indonesia seperti
batik saat di dalam kelas. Keterlibatan-keterlibatan seperti ini sangat menarik
perhatian dan minat siswa terhadap Indonesia.
Satu lagi yang sangat mengagumkan, di Canberra, ACT juga membuka kelas bahasa
Indonesia untuk masyarakat umum (warga Australia). Dalam hal ini, peran KBRI
Canberra, khususnya bidang Atdiknas (Atase Pendidikan) sangat besar dari segi
penyediaan fasilitas belajar. Siswa yang belajar bahasa Indonesia berasal dari
berbagai strata sosial; polisi, pejabat pemerintah, pengawai negeri, karyawan,
dan lain sebagainya. Kelas bahasa ini terus berlanjut secara periodik menuju
kelas lanjutan.
Meihat kenyataan bahwa banyaknya negara yang berminat belajar tentang Indonesia
termasuk bahasa, maka tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia akan menjadi
salah satu bahasa internasional dalam kancah percakapan dunia. Ini merupakan
sesuatu yang luar biasa.
Note: Seandainya Anda sebagai pemerhati bahasa Indonesia atau sebagai
perbandingan metode yang telah dibuat oleh guru-guru bahasa Indonesia di negara
kita, wajiblah kiranya untuk melihat atau sekadar ‘mengintip’ website yang ada
di Australia
Referensi :
http://www.education.vic.gov.au/