Kisah angker Pulau Nusakambangan selalu mewarnai lokasi ekesekusi para terpidana mati. Pulau di wilayah Cilacap, Jawa Tengah, Tengah, ini dikenal sebagai tempat eksekusi mati, sekaligus lokasi Lembaga Pemasyarakatan (LP) dengan tingkat keamanan tinggi di Indonesia. Tak hanya sebagai tempat “pengasingan” para terpidana kelas kakap, Nusakambangan yang terkenal angker ini juga menyimpan segudang misteri.
Berikut ini beberapa kisah angker yang ada di Nusakambangan seperti dikutip dari Merdeka.com:
(ilustrasi gambar) |
Penunggu Mustika Biru
Ada kisah angker di Nusakambangan. Bangunan lembaga pemasyarakatan di sana dipercaya ditunggu sosok dari alam gaib Seorang paranormal nyaris meninggal saat mengangkat batu Mustika Biru di Gua Ratu, Nusakambangan.Ceritanya begini. Seorang paranormal kenamaan dari Jakarta dua tahun lalu datang ke sana. Dia lalu bersemedi seharian di dalam gua untuk mengambil mustika. Saat Mustika itu keluar, sang paranormal tidak sadarkan diri dan nyaris meninggal. Beruntung saat itu seorang petugas lembaga pemasyarakatan menemukan dia. Paranormal itu diberikan segelas air dan langsung sadar.
Beberapa orang disana ada yang mengatakan Dia hampir mati, untung saja ada petugas lembaga pemasyarakatan menemukannya.
Cerita yang berkembang di masyarakat pesisir pantai Cilacap mengatakan paranormal itu ingin mengembalikan penunggu Gunung Gede ada di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil tirakat di Gunung Gede, dia dibisiki untuk menjemput sang penghuni di Nusa Kambangan. Karena jika tidak, bakal ada bencana di Gunung Gede.
Selain Mustika Biru, Slamet mengungkapkan ada macan kumbang berkeliaran di dalam hutan. “Ciri-cirinya bau anyir,”
Menurut warga setempat, macan tersebut memangsa hewan ternak warga di Nusakambangan. Turunnya macan itu dipercayai lantaran di daerah Cilacap belum turun hujan. “Karena di atas nggak ada air,” ujarnya.
Namun macan ini belum pernah mengganggu warga. Binatang ini bakal lari jika bertemu warga. “Mungkin karena di sini tidak seperti di Kalimantan. Kalau di sana kan diburu,” tutur Slamet.
Mengeriikann.... bukan *hiiiiihhiii*
Kawuk Pemakan mayat
Hewan mengerikan selanjutnya yaitu "Kawuk" Bentuknya fisiknya seperti biawak, berkaki empat, pemakan daging. Penciumannya tajam persis seperti komodo. Bedanya dengan dua hewan melata tersebut, kawuk berdiri, liar menyerang manusia. Solok secara wilayah masuk Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Jika menyusuri melalui kapal nelayan bisa menghabiskan sekitar empat jam dari pesisir Cilacap. Tempatnya terisolasi dari kawasan pulau Alcatraz Indonesia itu. Akses tertutup dan medan sulit sebab jalan masih terbatas.Warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan ikan sekaligus pengantar wisatawan lokal atau mancanegara, membuktikan dengan mata kepalanya sendiri. Gerombolan kawuk mengejar mayat temannya yang tewas di dekat perkampungan Solok Timur.
Penerangan di Solok belum memadai. Jika malam tiba, genset mulai dioperasikan memasok listrik di desa paling selatan itu. Penasarannya dengan sosok binatang angker pencari bangkai itu, dia harus melindungi teman sesama nelayan.
Warga disana menceritakan kisahnya ketika sedang membawa jenazah, jenazah tersebut harus dibawa ke kapal. Alasannya karena kawuk datang sekitar sepuluh ekor, mereka semua buru-buru membawa pergi jenazah tersebut. Penduduk Solok sudah terbiasa sejak matahari terbenam memilih berdiam diri rumah. Jika waktu malam sudah jarang keluar rumah. Bila keluar minimal harus bawa golok.
Pulau seluas 21 ribu hektare itu memang cukup nyaman menjadi habitat binatang liar: macan kumbang, macan tutul, dan binatang melata. Di pulau penjara kelas kakap itu. Selain cerita mistis, hewan-hewan jadi-jadian pun terekam oleh mata penduduk asli.
Terlepas dari hal-hal mengerikan tersebut ada alasan tersendiri yang bisa dijelaskan secara nalar, mengapa pulau Nusakambangan dipercaya menyimpan hal-hal mistis. Ada yang percaya dan ada juga yang tidak mempercayainya.