Mitos Aneh Di Indonesia - Mungkin dalam postingan kali ini akan sedikit lebih santai, yaa dalam artikel kali ini saya akan memjelaskan beberapa mitos aneh yang masih dipercayai, meski tidak rasional, nyaris semua keyakinan itu tetap dianut dan dijalankan masyarakat Indonesia. *hehehe*
Berikut beberapa mitos aneh yang masih dipercayai masyarakat indonesia :
1. Jangan tidur di satu sisi kasur besar
Untuk yang satu ini agak sedikit "horor" , bagi kalian yang suka tidur sendiri apalagi jika kasurnya besar, dipercaya jika Anda memiliki kasur besar dan hanya tidur di satu sisinya saja, akan ada makhluk tak kasat mata yang akan menempati sisi lainnya. *hihihihi*
2. Katakan “permisi” sebelum buang air kecil
Ini nih salah satu kelakuan orang indonesia... Bila sudah kebelet dan tidak tahan harus buang air kecil di bawah pohon, seseorang harus mengucap "permisi". Ini karena ada kepercayaan bahwa pohon-pohon tersebut "berpenghuni" dan akan marah bila "rumahnya" dikencingi tanpa permisi.
Untuk yang ini positive thinking aja, mungkin " permisi" yang dimaksud disini adalah jika ada beberapa makhluk hidup di pohon atau dibawah pohon tersebut maka kita diharuskan melihat dulu sebelum buang air kecl.
3. Tali pusar saudara kandung
Untuk mitos yang satu ini munngkin bisa dijelaskan secara ilmiah.
Darah tali pusar berbeda dari darah biasa karena beberapa alasan. Darah tali pusar berbeda karena darah itu tidak menua; dan belum pernah terpapar ke lingkungan. Hal itu menimbulkan perbedaan karena sel di dalam tubuh memiliki jam biologis yang terus berdentang. Ketika kita mengumpulkan darah tali pusar, kita mengumpulkan sel-sel di tahap awal kehidupan, saat jam itu disetel ke tahap paling awal yang memungkinkan.
Sel induk darah tali pusar telah digunakan untuk mengobati hampir 80 penyakit dengan lebih dari 25.000 transplantasi di seluruh dunia. Darah tali pusar saat ini digunakan untuk mengobati gangguan terkait darah, seperti Leukemia, Anemia sel sabit, talasemia dan beberapa gangguan sistem imun. Penelitian untuk penggunaan sel induk di masa mendatang, seperti pengobatan diabetes, Alzheimer dan serebral palsi sangat menjanjikan.
Perlindungan untuk keluarga
Saat Anda menyimpan darah tali pusar bayi Anda, dia akan memiliki sumber sel induk yang cocok (transplantasi autologus) dengan 50% kemungkinan kecocokan untuk orang tua dan 25% kemungkinan kecocokan untuk saudara kandungnya(4) (transplantasi haploidentical).
Sederhana, cepat dan tanpa rasa sakit
Sederhana, cepat dan tanpa rasa sakit
Pengumpulan sel induk darah tali pusar itu sederhana, cepat dan tanpa rasa sakit. Setelah bayi dilahirkan, dokter akan menjepit tali pusar dan memisahkannya dari bayi. Kemudian jarum akan dimasukkan ke dalam tali pusar sementara menunggu plasenta lepas dari ibu. Darah dari tali pusar akan mengalir ke dalam kantung pengumpulan dalam 5 menit, tanpa mengganggu atau merumitkan proses melahirkan.
Hanya ada satu kesempatan untuk mengumpulkan sel ini – dan itu adalah pada saat lahir. Simpan darah tali pusar bayi Anda hari ini untuk masa depan yang aman.
4. Gigi dibuang, kemana?
Mitos yang satu ini saya pernah lakukan dulu ketika berumur 11 tahun. Ada anggapan / takhayul dikalangan kita bahwa ketika gigi copot jangan membuangnya sembarangan. Yaitu bila gigi bawah yang copot harus dibuang ke atas, dan bila gigi atas harus dibuang ke bawah. Percayakah Anda.
Pertumbuhan gigi akan dimulai ketika kita berumur 6 bulan, yang sering disebut gigi susu. Pada umur 6 tahun hingga 14 tahun gigi susu mencapai jumlah 20 buah. Gigi ini akan mulai copot dan digantikan dengan gigi tetap / permanen yang jumlahnya mencapai 32 buah. Mulai saat ini pertumbuhan dan perkembangan gigi akan mulai berhenti.
Apa jadinya jika kita tidak mengikuti anggapan / takhayul diatas? Apakah gigi kita tidak tumbuh atau tumbuh seperti gigi raksasa dalam cerita wayang? Yang pasti bahwa gigi bawah akan tumbuh ke atas dan gigi atas akan tumbuh ke bawah tanpa terpengaruh kemana kita membuang gigi kita yang copot. Dan bila masa pertumbuhan gigi sudah berhenti, dibuang kemana pun gigi tetap tidak akan tumbuh lagi.
5. Cabai si perkasa
Jangan heran jika Anda melihat cabai yang ditusuk menggunakan tusuk sate kemudian ditancapkan di tanah. Itu adalah kepercayaan masyarakat Indonesia bahwa cabai yang diperlakukan demikian bisa menolak turunnya hujan.