Makanan Ekstrim Di Indonesia - Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah.
Namun untuk makanan yang satu ini mungkin bagi anda yang belum pernah mencobanya atau mungkin tidak akan mencobanya, akan merasa jijik dan ingin muntah, berikut beberapa makanan ekstrim yang ada di indonesia :
1. Sate Biawak
Mangga mamam (silahkan makan) istilah yang digunakan oleh beberapa kalangan orang sunda ketika mempersilahkan orang lain untuk makan, termasuk saya sendiri, hehehe. Oke dalam postingan kali ini saya tidak akan membahas hal tersebut. Pernahkah kalian mendengar atau melihat ada orang yang gemar mengkonsumsi daging reptil seperti ular, buaya, biawak, maupun jenis lainnya. Mendengarnya saja mungkin membuat Anda merinding.
Biawak merupakan salah satu binatang melata yang banyak kita jumpai berkeliaran di tepi-tepi sungai. Binatang yang tergolong dalam kadal besar ini biasanya tinggal atau berdiam dalam lubang-lubang tanah. Biawak termasuk binatang buas yang memiliki taring yang panjang.
Mungkin ada beberapa dari kalian yang pernah mencicipi sate biwak sebagai obat alternatif karena alasan tertentu. Menurut sebagian orang daging biawak dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti :
- Menyembuhkan Penyakit Gatal
- Menyembuhkan Penyakit Kulit
- Menyembuhkan Sesak Napas Atau Asma
- Menghaluskan Kulit
2. Tokek Goreng
Kalau pernah dengar namanya sih saya yakin kalian sering, tapi bagaimana dengan mencobanya, mangga mamam? Pasti dari sekian banyaknya sekejap akan mengkerut, leher bergidik, dan agak-agak mual... yaa termasuk saya sendiri, dari edit gambarnya saja untuk artikel ini saya sudah bergidik, tapi lain lagi bagi kalian yang sudah biasa tokek adalah binatang seperti biasa yang tidak menakutkan
Menurut sebagian orang yang percaya akan khasiatnya, ternyata tokek memiliki beberapa manfaat juga. Secara tradisional, daging tokek bermanfaat untuk mengobati penyakit asma dan penyakit kulit (gatal-gatal, korengan, kudis, eksim, dll).
TOKEK adalah sejenis reptil kecil untuk penyebutan lain dari “Cecak” yang berukuran besar. Tokek, merupakan cecak besar, berkepala besar, berkulit kasar dengan bentuk bintil besar-besar. Manfaat lainnya yang masih belum dapat dipastikan kebenarannya adalah adanya “issue” yang mengatakan bahwa lidah atau empedu dari tokek berukuran besar, dapat diolah untuk dijadikan obat penyembuhan terhadap penyakit HIV AIDS. Dan hal ini pula yang diduga membuat harga jual tokek berukuran besar, laku terjual dengan harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah per-ekornya.
Ada beberapa cara mengolah daging tokek untuk pengobatan, pertama tokek diambil untuk dibakar sampai hangus. Setelah itu ditumbuk/dihaluskan agar menjadi bubuk.
Cara kedua mengolah daging tokek adalah dengan menggoreng daging tokek (sudah dikuliti) dengan menggunakan bumbu-bumbu sesuai dengan selera masing-masing. Tokek yang dijadikan camilan (makan kering), layaknya belut goreng, juga sudah lama ada yang memproduksi dan memperdagangkannya.
*Ka sadayana (bagi kalian) yang sudah mencicipi tokek goreng silahkan tinggal komentar*.
3. Batok Tawon (Banyuwangi)
Mendengar namanya saja sudah terbayang sengatan-nya, lebah atau tawon dalam bahasa jawa sering di kaitkan dengan rasa sakit yang di timbulkan oleh sengatan-nya.
Di berbagai daerah jawa tengah dan jawa timur lebah muda atau larva yang masih di dalam sarangnya (tolo) dapat di jadikan menu masakan yang nikmat dan menyehatkan, kalau saya pribadi belum pernah merasakan atau tidak akan pernah, saat masih waktu kecil dulu sarang lebah masih mudah di dapatkan biasanya lebah lebah bersarang di pepohonan atau dibawah genting-genting rumah. Kalau sekarang susah sekali mencari sarang lebah muda, sebenarnya ada juga kalau mau mencari langsung ke peternak-nya kalian boleh memesan dengan harga yang relatif mahal, berhubung di daerah saya (Ciamis) tidak tahu tempat menjualnya dimana, lantas membeli online menjadi pilihannya, disini saya membeli madunya bukan batok/sarang lebahnya, hehehe.
Bagi kalian berminat untuk membuat masakannya saya berikan referensi resep batok tawon yang saya kutip dari blog wisatakuliner-kita, berikut bahan dan cara memasaknya :
Bahan Botok Tawon :
- Tawon muda yang masih di dalam tala
- Kelapa muda 1 btr
- Daun pisang secukupnya
- Lidi secukupnya
Bumbu Botok Tawon :
- Bawang merah 5 bh
- Bawang putih 2 siung
- Kunyit ½ ruas jari
- Kencur ½ ruas jari
- Daun salam 3 lbr
- Gula merah ½ sdm
- Terasi 1 sendok teh
- Garam 1 sendok teh
Cara Memasak Botok tawon :
- Silakan Semua bumbu-bumbu dihaluskan.
- Sarang lebah yang berupa telur dan larva dicampur menjadi satu lalu direbus.
- Setelah selesai direbus, sarang lebah tersebut digoreng hingga kering.
- Campurkan bumbu yang telah dihaluskan dengan sarang lebah dalam wajan penggorengan.
- Setelah digoreng beberapa saat dan sudah tercampur lalu dibungkus dalam plastik-plastik kecil (maksudnya agar tidak bertebaran saat di rebus kembali).
- Lalu dibungkus kembali menggunakan daun pisang dan direbus hingga benar-benar matang.
Selamat Mencoba resep masakan batok tawon
4. Lawar Bali
Mengapa masakan ini dikategorikan Top 10 Makanan Ekstrim Di Indonesia, alasannya bukan dari bahan utamanya yaitu bahan campurannya yang berasal dari darah hewan yang menjadi bahan utamanya. untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat gambar dan sedikit penjelasan mengenai apa itu lawar?
Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata yang berasal dari Bali. Makanan ini lazim disajikan dalam rumah tangga di Bali atau dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan sebutan lawar Bali. Lawar dibuat dari daging yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu dan kelapa.
Sebenarnya ada beberapa jenis sesuai dengan bahannya, antara lain:
- Lawar Siap (Lawar Ayam) : Lawar yang menggunakan daging ayam sebagai bahan utama.
- Lawar Celeng (Lawar Babi) : Lawar yang menggunakan daging babi sebagai bahan utama.
- Lawar Penyu : Lawar yang menggunakan daging penyu sebagai bahan utama (untuk kelestarian lingkungan, dianjurkan untuk tidak menggunakan daging penyu, kecuali benar-benar untuk keperluan upacara/upakara).
- Lawar Barak (Lawar Merah) : Lawar yang menggunakan darah sebagai bahan campuran, sementara dagingnya bisa salah-satu diantara ketiga jenis daging di atas.
- Lawar Putih : Lawar yang tidak menggunakan darah samasekali. Disamping memang ada jenis upacara/upakar yang mengharuskan penggunaan lawar putih, ada juga yang tidak suka menggunakan darah sebagai bahan campuran.
Kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu yaitu darah dari daging itu sendiri. Darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya bertahan setengah hari.
5. Ulat Sagu
Selain memiliki alam yang indah dan kaya akan kebudayaannya, Papua juga memiliki satu ke-khas-an dalam dunia kulinernya. Adalah ulat sagu makanan ekstrim favorit orang papua. Bagi sebagian orang ulat memang tidak lazim sekali untuk dimakan dan bahkan jijik, apalagi kalau sampai dimakan.
Makanan ini dipercaya oleh masyarakat suku Kamoro sebagai makanan yang bisa membuat mereka sehat karena kandungan vitaminnya yang tinggi. Umumnya, ulat sagu hidup pada batang sagu. Kelezatan makanan ini sendiri dipercaya justru dari telur yang menetas pasca batang pohon membusuk yang kemudian menyebabkan banyaknya kumbang yang bertelur disitu.
Namun bagi warga papua, ulat sagu merupakan makanan favorit yang mengandung gizi baik dan bagus untuk tubuh. Tentunya tidak semua ulat bisa dimakan, hanya jenis ulat sagu saja. Ulat ini berasa dari pohon sagu sehingga dinamakan ulat sagu dan dapat ditemukan hanya pada batang pohon sagu yang sudah tumbang.
Baca juga Makanan Khas Maluku Dan Papua
Ulat sagu dapat ditemui pada bagian dalam batang pohon sehingga untuk mendapatkannya diperlukan alat untuk membelah batang pohon tersebut seperti kapak. setelah terlihat, ulat-ulat ini bisa langsung diambil dan disimpan diwadah tertentu supaya tidak kabur. Bentuknya pun variatif, ada yang berukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar seperti jempol tangan.
6. Tikus Panggang
Kalau makanan satu ini, mungkin tidak ada yang mau mencoba. Tapi di Manado, hewan ini dipanggang dan disajikan untuk dimakan. *mangga dituang*
7. Kelelawar Goreng
Bagi sebagian orang kelelawar atau codot adalah binatang yang menakutkan. Tapi beberapa derah di indonesia, hewan yang biasa hidup di malam hari ini ternyata enak juga dimakan. Bahkan berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit asma. Kalong atau juga dikenal dengan nama codot ternyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Di Kediri, binatang mamalia ini, banyak dimanfaatkan sebagai obat asma yang dikenal mujarab.Khasiat hewan codot yang digoreng.
Kelelawar memang mempunyai banyak sebutan. Orang Sunda menyebutnya lalay, kalong atau kampret, woi kampret dari mana aja loe? istilah bahasa yang sering digunakan oleh kalangan muda sekarang. Orang Jawa Tengah menyebutnya lowo, codot, lawa, atau kampret. Sedangkan suku Dayak malah menyebutnya sebagai hawa, prok, cecadu, kusing atau tayo. Namun memang ada sebagian masyarakat yang membedakan antara kelelawar, codot dan kalong.
Keluarga kelelawar yang disebut codot, binatang yang suka menggerogoti bebuahan masak ini lebih sering dikenal sebagai hewan malam. Namun di daerah tertentu daging codot juga digemari sebagai menu makanan yang istimewa. Selain rasanya yang gurih, codot goreng juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.