Sunday, June 19, 2016

Bali Punya "Petra Dari Tampaksiring"

Petra dari Tampaksiring Candi Gunung Kawi - Salah satu situs peninggalan pada 10-11 Masehi oleh Anak Wungsu yang merupakan adik Raja Airlangga yang menarik dari situs ini adalah kemiripan dengan situs arkeologi bersejarah mirip Petra di Jordania selatan. 

Candi Gunung Kawi ini dibangun oleh Anak Wungsu yang merupakan adik raja Airlangga sekitar abad 10-11 Masehi. Ditemukan dan diperkenalkan pada tahun 1920 oleh Residen H.T. Damste. Di situ itu terdapat empat kelompok bagunan pahatan, tiga candi dan satu wihara atau patapan. Candi yang dipahat di tebing batu gamping banyak terdapat di sepanjang sungai Pakerisan yang bermuara di danau Batur.

Peninggalan arkeologi berupa tempat suci di Bali dikelompokan menjadi tiga kelompok besar. Yang pertama candi tebing atau candi pahatan atau candi padas. Yang candi/relief lainnya dipahatkan pada tebing batu gamping di tepi sungai atau sawah. Candi Gunung Kawi termasuk kelompok ini.

Di situs Gunung kawi terdapat empat kelompok bangunan. Tiga bangunan berbentuk candi dan sebuah bangunan berbentuk wihara. Untuk memasuki kawasan ini pengunjung harus melewati ratusan anak tangga yang cukup melelahkan.

Di situs Gunung kawi terdapat empat kelompok bangunan. Tiga bangunan berbentuk candi dan sebuah bangunan berbentuk wihara.

Mengunjungi Candi Gunung Kawi bak meretas waktu, kita seperti kembali ke masa lalu. Pahatan-pahatan dari masa lalu membentuk pengetahuan kita akan makna spiritual bagi masyarakat Bali pada umumnya.  Candi-candi itu berdiri dengan megahnya menyatu dengan alam yang membentangan. Berdiri di hadapan candi yang tertoreh pada dinding batu gamping itu membuat diri ini merasa kecil. Skalanya yang dibuat besar menelan ego manusia, cocok bagi yang ingin bermeditasi, mengkosongkan diri  dan menekuni dunia spiritual.
Candi-candi itu berdiri dengan megahnya menyatu dengan alam yang membentangan.

Candi Gunung Kawi ini wajib dikunjungi pecinta cagar budaya jika berkunjung ke Bali, di mana kita bisa melihat kuatnya suatu kepercayaan untuk untuk membimbing manusia membuat buah karya tangan dengan indahnya.




Referensi :
http://nationalgeographic.co.id/

Author: