Thursday, August 25, 2016

Misteri Danau Tiga Warna Kalimutu

Misteri Dibalik Danau Tiga Warna Di Kalimutu - Yang namanya mitos atau misteri itu sudah pasti sebagian orang percaya, dan bukan berarti yang lainnya juga harus percaya, namanya misteri itu biarlah menjadi misteri hehehe. Tapi terlepas dari mitosnya, pemandangan di Gunung Kelimutu itu sangat indh.
Siapa yang tidak kenal dengan Danau Kelimutu dengan air 3 warna yang sangat indah dan mengagumkan diujung Timur Indonesia ini. Setiap harinya banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang melihat keindahan danau kelimutu ini. 

Indonesia merupakan sebuah negara dengan banyak pusat wisata, dan Danau Kelimutu yang terletak di pulau Flores, merupakan tempat yang menjadi tujuan wisata orang-orang baik di dalam maupun di luar negeri. Yang membuat danau yang ada di gunung dengan nama sama di Desa Pemu, Kelimutu ini adalah karena ketiga danau yang ada dalam satu kawah ini memiliki tiga warna yang berbeda-beda. Sangat sedikit literatur ilmiah mengenai sejarah terbentuknya danau Kelimutu – danau 3 warna ini, menyebabkan segala sesuatu yang berbau ilmiah kalah dengan unsur mistis dan hikayat tradisional yang berkembang di masyarakat.


Ketiga danau berwarna tersebut, masing-masing oleh masyarakat setempat diberi nama sesuai dengan sejarah terbentuknya tadi, yaitu Tiwu Ata Polo (dipercayai sebagai danau tempat berkumpulnya arwah-arwah para tukan tenung atau orang jahat yg meninggal)

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende

Tahukah anda bahwa dibalik keindahan Danau Kelimutu NTT ternyata menyimpan banyak kisah misteri yang tidak banyak orang ketahui.

Kisah ini dimulai tepatnya di puncak gunung Kelimutu yg disebut Bhua Ria (hutan lebat yg selalu berawan), bermukim Konde Ratu bersama rakyatnya. Penduduk di sana yang percaya akan misteri tersebut meyakini dua danau itu merupakan tempat tinggal arwah nenek moyang. Untuk danau yang berwarna cerah terisi oleh arwah-arwah orang yang baik hati, sementara satunya lagi diisi oleh arwah-arwah para penjahat.

Ketiga danau berwarna tersebut, masing-masing oleh masyarakat setempat diberi nama sesuai dengan sejarah terbentuknya tadi, yaitu Tiwu Ata Polo (dipercayai sebagai danau tempat berkumpulnya arwah-arwah para tukan tenung atau orang jahat yg meninggal), Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai (dipercayai sebagai danau tempat berkumpulnya arwah muda mudi yg meninggal), dan Tiwu Ata Mbupu (dipercayai sebagai danau tempat berkumpulnya arwah-arwah para tetua yg sudah meninggal).

Author: